Presentasi Kajian Analisa Usaha dan Bisnis Plan BUM Desa Wogowela: Wujud Komitmen Membangun Ekonomi Desa Secara Transparan dan Kolaboratif
Wogowela, Pemerintah Desa Wogowela bersama Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) GO GITA terus berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat melalui berbagai program inovatif dan terukur. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan menyusun Kajian Analisa Usaha dan Rencana Bisnis (Business Plan) yang dipresentasikan secara terbuka kepada seluruh pihak terkait. Presentasi ini dilaksanakan di Balai Desa Wogowela dengan dihadiri Pemerintah Desa Wogowela, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kelompok Penerima Manfaat yang tergabung dalam kelompok Harapan Baru, serta Bapak dan Ibu Ketua RT se-Wogowela.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Direktur BUM Desa Wogowela, Kleofas Wezo, yang memaparkan secara detail arah kebijakan usaha yang akan dijalankan BUM Desa GO GITA ke depan. Dalam kesempatan tersebut, Kleofas Wezo menekankan pentingnya sinergi, dukungan, dan kerja sama dari semua elemen desa agar program-program yang telah disusun tidak hanya menjadi wacana, tetapi dapat diimplementasikan dengan baik dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Dalam presentasinya, Direktur BUM Desa GO GITA menjelaskan beberapa poin penting yang menjadi fokus usaha BUM Desa ke depan. Kajian usaha yang dilakukan meliputi analisa potensi lokal, ketersediaan sumber daya manusia, sumber daya alam, serta potensi pasar yang ada di Desa Wogowela dan sekitarnya. Dengan basis data yang kuat ini, BUM Desa diharapkan mampu menjalankan unit-unit usaha yang relevan, berkelanjutan, dan memberikan keuntungan bagi seluruh warga desa.
Kleofas Wezo juga menggarisbawahi perlunya dukungan nyata dari Pemerintah Desa, BPD, tokoh masyarakat, hingga RT untuk memastikan bahwa setiap kebijakan usaha BUM Desa dapat diterima dan diawasi bersama. “Kami berharap seluruh elemen di desa, mulai dari perangkat desa, BPD, hingga para ketua RT, dapat mendukung dan ikut berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan pelaksanaan unit usaha ini. Tanpa dukungan dan kerja sama, tentu akan sulit mencapai hasil yang maksimal,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Manager Ketahanan Pangan BUM Desa Wogowela, Marianus Bheku, dalam presentasinya turut menyampaikan beberapa poin teknis terkait pelaksanaan program. Marianus menekankan bahwa dalam mengelola unit usaha, terutama yang berkaitan dengan ketahanan pangan, diperlukan keterbukaan informasi dan transparansi pengelolaan. Menurutnya, keberhasilan sebuah usaha desa tidak hanya diukur dari keuntungan semata, tetapi juga dari tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pengelola.
“Kami ingin seluruh proses usaha berjalan terbuka. Segala bentuk laporan keuangan, pengelolaan hasil usaha, hingga pembagian manfaat akan disampaikan secara rutin kepada pihak Pemerintah Desa, BPD, serta masyarakat. Transparansi ini penting agar kepercayaan tetap terjaga dan semua pihak merasa memiliki,” jelas Marianus.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, para anggota kelompok Harapan Baru juga menyampaikan beberapa harapan dan saran agar pelaksanaan unit usaha BUM Desa benar-benar bisa menyentuh kebutuhan mereka. Beberapa di antaranya mengusulkan perlunya pelatihan manajemen usaha bagi anggota kelompok, pendampingan teknis, hingga pemasaran produk yang lebih luas. Usulan tersebut langsung dicatat oleh pihak pengelola BUM Desa untuk menjadi masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan rencana kerja.
Menanggapi seluruh pemaparan dan diskusi tersebut, Kepala Desa Wogowela, Mikhael Lobo, menyatakan dukungan penuh dari Pemerintah Desa terhadap rencana dan langkah strategis BUM Desa GO GITA. Menurutnya, BUM Desa adalah motor penggerak ekonomi lokal yang harus didukung bersama. Kepala Desa juga mengingatkan agar dalam pelaksanaan setiap kegiatan usaha, BUM Desa tetap berpegang pada prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dan mengutamakan kepentingan masyarakat desa.
“BUM Desa ini milik kita bersama. Karena itu, setiap rupiah yang dihasilkan dan setiap kegiatan yang dilakukan harus benar-benar memberi manfaat bagi warga. Kami dari Pemerintah Desa mendukung penuh rencana bisnis ini dan siap membantu memfasilitasi apa yang diperlukan, baik berupa pendampingan administrasi, koordinasi dengan lembaga di atasnya, maupun dukungan moril kepada pengurus BUM Desa,” tegas Mikhael Lobo.
Kegiatan presentasi kajian usaha dan rencana bisnis ini menjadi momentum penting untuk membangun budaya diskusi dan perencanaan yang partisipatif di Desa Wogowela. Dengan melibatkan semua pihak, mulai dari unsur Pemerintah Desa, BPD, RT, hingga kelompok penerima manfaat, diharapkan setiap langkah usaha yang diambil BUM Desa dapat berjalan sesuai target, tepat sasaran, serta mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Melalui program-program usaha yang akan dijalankan ke depan, BUM Desa GO GITA Wogowela menargetkan dapat membuka peluang kerja baru, menggerakkan potensi ekonomi lokal, hingga memperluas akses pasar bagi produk-produk unggulan desa. Dengan demikian, visi untuk mewujudkan Desa Wogowela yang mandiri dan sejahtera bukan sekadar slogan, tetapi benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Presentasi diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan, pertanyaan, maupun masukan konstruktif. Suasana diskusi yang terbuka dan hangat menjadi cermin bahwa warga Desa Wogowela memiliki komitmen bersama untuk menjaga, mengawal, dan mendukung BUM Desa sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi di tingkat desa.
Dengan semangat kebersamaan, keterbukaan, dan kerja sama yang baik antara Pemerintah Desa, BPD, BUM Desa GO GITA, serta seluruh warga, diharapkan Desa Wogowela dapat terus bergerak maju menjadi desa yang kuat secara ekonomi, mandiri, dan berdaya saing di tengah tantangan zaman. Harapan Baru untuk masa depan desa kini mulai ditata bersama, dimulai dari mimbar diskusi di balai desa hingga pelaksanaan nyata di lapangan.
#BANGGABANGUNDESA