Penyaluran Beras Bantuan Pangan dari Pemerintah Pusat oleh Pemerintah Desa Wogowela: Wujud Kepedulian Negara untuk Ketahanan Pangan Warga
Wogowela, Desa Wogowela, Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, terus berupaya mendukung program pemerintah pusat dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat, terutama bagi keluarga-keluarga yang tergolong rentan secara sosial ekonomi. Salah satu wujud nyata dukungan tersebut adalah penyaluran Beras Bantuan Pangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Wogowela pada bulan Juni–Juli 2025 kepada 29 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kegiatan penyaluran ini dilaksanakan di Balai Desa Wogowela pada [tanggal penyaluran], dengan dihadiri oleh Kepala Desa beserta jajaran perangkat desa, Admin Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Nasional Golewa Selatan (Admin SIKS-Ng), serta perwakilan dari Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Ngada. Hadir pula perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tokoh masyarakat sebagai bentuk transparansi dan pengawasan publik.
Penyaluran beras bantuan pangan ini merupakan bagian dari program perlindungan sosial yang menjadi prioritas pemerintah pusat dalam rangka mengurangi beban pengeluaran masyarakat berpenghasilan rendah. Bantuan beras yang disalurkan ini diambil dari cadangan beras pemerintah yang dikelola oleh Bulog dan didistribusikan secara langsung ke desa melalui mekanisme resmi.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Wogowela, [Nama Kepala Desa], menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat melalui Bulog Kabupaten Ngada yang secara rutin menyalurkan bantuan beras bagi warga Desa Wogowela. Ia juga mengapresiasi peran penting Admin SIKS-Ng yang selalu bekerja keras memperbaharui data kesejahteraan sosial sehingga penyaluran bantuan dapat tepat sasaran.
"Kami sadar bahwa bantuan pangan ini sangat berarti bagi keluarga penerima manfaat, apalagi di masa-masa seperti sekarang di mana harga kebutuhan pokok kerap mengalami fluktuasi. Bantuan beras ini diharapkan dapat membantu keluarga memenuhi kebutuhan pangan harian dan meringankan beban ekonomi mereka," ujar beliau.
Sebanyak 29 KPM yang terdaftar sebagai penerima bantuan beras ini adalah warga yang telah melalui proses verifikasi dan validasi data melalui sistem Data Terpadu Stabilisasi Ekonomi Nasional (DTSEN) yang sebelumnya dikenal sebagai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). DTSEN sendiri merupakan pembaruan dari DTKS yang kini lebih terintegrasi dengan program-program perlindungan sosial nasional.
Perwakilan Bulog Kabupaten Ngada dalam sambutannya menegaskan pentingnya penggunaan DTSEN sebagai basis penyaluran bantuan. Menurutnya, dengan data yang lebih akurat dan terkini, pemerintah dapat memastikan bahwa bantuan diterima oleh warga yang benar-benar membutuhkan.
"Dulu kita kenal DTKS sebagai rujukan program bantuan sosial. Kini DTSEN hadir sebagai penyempurnaan, dengan mekanisme verifikasi yang lebih ketat, melibatkan pemerintah desa, admin SIKS, dan instansi terkait. Dengan DTSEN, diharapkan bantuan tepat sasaran dan potensi tumpang tindih penerima dapat diminimalisir," jelasnya.
Proses penyaluran beras dilakukan dengan tertib dan transparan. Masing-masing penerima manfaat wajib membawa undangan dan identitas diri untuk diverifikasi ulang oleh Admin SIKS-Ng dan perangkat desa. Setelah itu, beras diserahkan secara bergiliran untuk menjaga ketertiban, sekaligus memastikan tidak ada penumpukan warga.
Setiap KPM menerima alokasi beras sesuai ketentuan program, yang diharapkan cukup untuk kebutuhan keluarga selama periode Juni–Juli 2025. Para penerima manfaat tampak senang dan bersyukur atas bantuan yang diterima. Salah satu penerima, Bapak Paulus, warga Dusun Keli, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Terima kasih banyak kepada pemerintah. Beras ini sangat membantu kami, apalagi sekarang harga beras di pasar naik turun. Kami berharap program ini terus berlanjut,” ungkapnya.
Admin SIKS-Ng Desa Wogowela menjelaskan bahwa pendataan dilakukan secara berkala agar warga yang benar-benar layak dapat terdata dengan baik. Pemerintah desa juga rutin melakukan pembaruan data melalui mekanisme musyawarah desa khusus dan validasi lapangan, sehingga data dalam DTSEN selalu akurat.
Penyaluran beras ini tidak hanya membantu meringankan beban pangan warga, tetapi juga menjadi bagian dari strategi besar pemerintah pusat dalam menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Dengan pola penyaluran rutin, masyarakat berpenghasilan rendah diharapkan dapat lebih tenang dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Selain penyaluran beras, pemerintah desa juga mendorong warga untuk tetap mengutamakan ketahanan pangan mandiri melalui kegiatan pertanian lokal, pekarangan pangan lestari, dan program pemberdayaan ekonomi keluarga lainnya.
Dalam penutupan kegiatan, Kepala Desa Wogowela kembali menekankan pentingnya peran semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, pemerintah desa, Admin SIKS-Ng, hingga Bulog, yang terus bersinergi untuk memastikan program berjalan sesuai target. Beliau juga berpesan agar keluarga penerima manfaat memanfaatkan bantuan ini sebaik mungkin dan tidak memperjualbelikannya.
"Semoga ke depan, program bantuan pangan ini dapat terus berjalan dengan baik dan menjangkau lebih banyak keluarga yang membutuhkan. Kami juga berharap masyarakat Desa Wogowela selalu mendukung setiap program pemerintah dengan menjaga kepercayaan, kejujuran, dan keterbukaan data," tutupnya.
Dengan penyaluran beras bantuan pangan untuk periode Juni–Juli 2025 ini, Pemerintah Desa Wogowela berharap ketahanan pangan masyarakat dapat terjaga, beban pengeluaran keluarga dapat berkurang, dan kesejahteraan warga desa semakin meningkat. Semangat gotong royong dan kepercayaan antar pihak diharapkan terus menjadi dasar dalam setiap pelaksanaan program perlindungan sosial di Desa Wogowela.
#BANGGABANGUNDESA